Pulau Sempu surga alam yang haram untuk berwisata.
Pulau Sempu pulau indah yang harus dilindungi tanpa harus dikunjungi yang secara administratif merupakan wilayah kabupaten malang atau lebih tepatnya berada di Ds. Tambakrejo, Kec. Sumbermanjing Wetan, Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Jika biasanya blog ini dan mungkin blog lain menyarankan untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata menarik maka kali agaknya akan berbanding terbalik karen kali ini dipostingan ini saya akan menyarankan anda agar tidak mengunjungi tempat wisata menarik ini, bukan untuk menghancurkan kepopuleran wisata ini tapi justru saya mencegah anda menghancurkan keindahan Pulau Sempu.
Pulau Sempu, merupakan salah satu contoh tempat "wisata” indah yang di kabupaten Malang ini menjadi sebuah bukti otentik jika wisatawan yang dianggap bisa memakmurkan masyarakat sekitar justru malah sering menjdi bumerang bagi keberlangsung kelestarian alam.
JIKA ANDA MENGANGGAP DIRI ANDA PECINTA ALAM DAN TRAVELER YANG BAIK SEBAIKNYA ANDA TIDAK BERWISATA KE Pulau Sempu.
Dikarenakan Pulau Sempu merupakan sebuah kawasan Cagar Alam yang pada hakekatnya harus steril dari segala kegiatan wisata dan menjadi tempat pelestarian bukannya menjadi sebuah kawasan wisata seperti yang terjadi saat ini. Pulau ini sudah ditetapkan menjadi sebuah kawasan Cagar Alam mulai dari sejak zaman penjajahan Belanda berdasarkan 'Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie' Nomor 69 dan Nomor 46 tertanggal 15 Maret 1928 tentang Aanwijzing van het natourmonument Poelau Sempoe dengan luas 877 ha.
Tak hanya dari keputusan pemerintahan pada zaman kolonial saja, namun juga ada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor: 417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 juga menjadi sebuah penegasan besar bahwa Pulau Sempu merupakan sebuah kawasan Cagar Alam.
Cagar Alam merupakan sebuah kawasan pelestarian alam yang dikarenakan keadaan alamnya memiliki sebuah kekhasan baik tumbuhan, satwa, serta ekosistemnya maupun ekosistem tertentu yang perlu dilindungi yang perkembangannya dapat berlangsung secara alami. Dikarenakan merupakan bagian dari kawasan konservasi (Kawasan Cagar Alam), maka semua kegiatan wisata maupun kegiatan lainnya untuk komersial maka tidak diizinkan untuk dilakukan di dalam kawasan cagar alam . Dan untuk bisa memasuki kawasan cagar alam maka anda memerlukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi)
Namun kini justru banyak pihak yang mempromosikan keindahan Pulau Sempu guna menjadi sebuah destinasi menarik untuk tujuan wisata.
Sehingga Pulau Sempu ini justru dipromosikan dengan cara yang keliru sehingga membuat banyak wisatawan menjadi salah paham dan justru mengira bahwa Pulau Sempu ini memanglah sebuah tempat wisata yang dikelola oleh pihak Perhutani kabupaten Malang.
Kedatangan para wisatawan dengan jumlah yang besar pada akhirnya membuat Pulau Sempu tak lagi sama dengan yang dahulu. Yang bahkan kini tak lebih dari sebuah surga dunia yang telah ternoda oleh gunungan sampah yang tak mengenakan mata.
Pengunjung yang mendatangi Pulau Sempu yang jumlahnya bisa hingga ratusan setiap minggunya. Sehingga menjadikan pantai Segara Anakan pun kini telah menjadi sebuah lautan tenda. Akan tetapi dari sekian banyak pengunjung yang dengan cara yang di tidak sesuai hukum tersebu hanya segelintir orang yang sadar akan status cagar alam yang disandang oleh Pulau Sempu serta memiliki etika untuk menjaga kelestarian ekosistemnya dri kerusakan.
Sampah yang kini mulai tampak mengunung di sudut pingiran Pantai Segara Anakan. Beberapa bahkan sampai mencemari air dan tampak mengambang dipermukaan air. Dan sebagian lagi terceceran menghiasi sepanjang jalur trekking sejak dari Telaga Semut menuju ke Segara Anakan.
Keberadaan para orang yang berkema di pulau pun secara tidak langsung mempengaruhi ekosistem yang ada dipulau ini. kera-kera penghuni Pulau Sempu akan dapat berubah perilakunya jika sering diberi makan maupun mengambil makanan dari manusia. Serta bagaimana nasip para penghuni ekosistem bawah laut di Pantai Segara Anakan yang akan terganggu oleh mereka yang berenang renang di sana
Bukankah sudah bukan masanya lagi traveling yang sekadar pergi? Sekarang saatnya kita peduli pada keadaan lingkungan di destinasi yang didatangi
Pulau Sempu mengkin hanyalah sebuah gambaran kecil contoh bahwa masih terdapat banyak orang yang hanya beranggapan bahwa kegiatan traveling itu berarti hanya untuk bersenang-senang dan berfoto selfie ria di spot-spot indah di Indonesia, hanya untuk memuaskan ego mereka. Traveler bahkan mungkin tak lagi mau perduli dengan sampah yang mereka buang sembarangan maupun semua kerusakan yang telah mereka timbulkan pada tempat tempat menakjupkan yang mereka kunjungi.
Pulau Sempu merupakan sebuah surga dunia di alam indonesia dan sudah selayakya tetap harus menjadi surga yang tak seharusnya dijaga kelestarianya dari tangan tangan manusia yang jahil dan merusak melainkan keindahan ini dipersembahkan alam untuk menjadi sebuah surga bagi kehidupan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Jadilah seorang traveler yang cerdas, dimana kita wajib untuk peduli, mana yang harus dijaga, dan mana yang tidak seharusnya dilakukan. Biarkan hati nurani kita yang menjawabannya.
Namun bila kita lalai, bukan tidak mungkin bila alam indah di sejumlah surga wisata lainnya pun akan mulai berangsur-angsur menjadi tak ubahnya tempat angker karena tangan-tangan jahil manusia.
Ingat, Traveling merupakan salah satu cara kita guna menumbuhkan kesadaran kita sebagai manusia dan melepaskan semua ego kita.
Jadi fikirkan hal ini berulangkali jika anda ingin berkunjung ke Pulau Sempu maupun banyak tempat indah lainnya yang telah dilindungi.
 |
| Pemandangan indah Pulau Sempu |
Pulau Sempu, merupakan salah satu contoh tempat "wisata” indah yang di kabupaten Malang ini menjadi sebuah bukti otentik jika wisatawan yang dianggap bisa memakmurkan masyarakat sekitar justru malah sering menjdi bumerang bagi keberlangsung kelestarian alam.
JIKA ANDA MENGANGGAP DIRI ANDA PECINTA ALAM DAN TRAVELER YANG BAIK SEBAIKNYA ANDA TIDAK BERWISATA KE Pulau Sempu.
Dikarenakan Pulau Sempu merupakan sebuah kawasan Cagar Alam yang pada hakekatnya harus steril dari segala kegiatan wisata dan menjadi tempat pelestarian bukannya menjadi sebuah kawasan wisata seperti yang terjadi saat ini. Pulau ini sudah ditetapkan menjadi sebuah kawasan Cagar Alam mulai dari sejak zaman penjajahan Belanda berdasarkan 'Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie' Nomor 69 dan Nomor 46 tertanggal 15 Maret 1928 tentang Aanwijzing van het natourmonument Poelau Sempoe dengan luas 877 ha.
Tak hanya dari keputusan pemerintahan pada zaman kolonial saja, namun juga ada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor: 417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 juga menjadi sebuah penegasan besar bahwa Pulau Sempu merupakan sebuah kawasan Cagar Alam.
Cagar Alam merupakan sebuah kawasan pelestarian alam yang dikarenakan keadaan alamnya memiliki sebuah kekhasan baik tumbuhan, satwa, serta ekosistemnya maupun ekosistem tertentu yang perlu dilindungi yang perkembangannya dapat berlangsung secara alami. Dikarenakan merupakan bagian dari kawasan konservasi (Kawasan Cagar Alam), maka semua kegiatan wisata maupun kegiatan lainnya untuk komersial maka tidak diizinkan untuk dilakukan di dalam kawasan cagar alam . Dan untuk bisa memasuki kawasan cagar alam maka anda memerlukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi)
Namun kini justru banyak pihak yang mempromosikan keindahan Pulau Sempu guna menjadi sebuah destinasi menarik untuk tujuan wisata.
 |
| Perairan Pulau Sempu |
Sehingga Pulau Sempu ini justru dipromosikan dengan cara yang keliru sehingga membuat banyak wisatawan menjadi salah paham dan justru mengira bahwa Pulau Sempu ini memanglah sebuah tempat wisata yang dikelola oleh pihak Perhutani kabupaten Malang.
Kedatangan para wisatawan dengan jumlah yang besar pada akhirnya membuat Pulau Sempu tak lagi sama dengan yang dahulu. Yang bahkan kini tak lebih dari sebuah surga dunia yang telah ternoda oleh gunungan sampah yang tak mengenakan mata.
Pengunjung yang mendatangi Pulau Sempu yang jumlahnya bisa hingga ratusan setiap minggunya. Sehingga menjadikan pantai Segara Anakan pun kini telah menjadi sebuah lautan tenda. Akan tetapi dari sekian banyak pengunjung yang dengan cara yang di tidak sesuai hukum tersebu hanya segelintir orang yang sadar akan status cagar alam yang disandang oleh Pulau Sempu serta memiliki etika untuk menjaga kelestarian ekosistemnya dri kerusakan.
Sampah yang kini mulai tampak mengunung di sudut pingiran Pantai Segara Anakan. Beberapa bahkan sampai mencemari air dan tampak mengambang dipermukaan air. Dan sebagian lagi terceceran menghiasi sepanjang jalur trekking sejak dari Telaga Semut menuju ke Segara Anakan.
Keberadaan para orang yang berkema di pulau pun secara tidak langsung mempengaruhi ekosistem yang ada dipulau ini. kera-kera penghuni Pulau Sempu akan dapat berubah perilakunya jika sering diberi makan maupun mengambil makanan dari manusia. Serta bagaimana nasip para penghuni ekosistem bawah laut di Pantai Segara Anakan yang akan terganggu oleh mereka yang berenang renang di sana
Bukankah sudah bukan masanya lagi traveling yang sekadar pergi? Sekarang saatnya kita peduli pada keadaan lingkungan di destinasi yang didatangi
Pulau Sempu mengkin hanyalah sebuah gambaran kecil contoh bahwa masih terdapat banyak orang yang hanya beranggapan bahwa kegiatan traveling itu berarti hanya untuk bersenang-senang dan berfoto selfie ria di spot-spot indah di Indonesia, hanya untuk memuaskan ego mereka. Traveler bahkan mungkin tak lagi mau perduli dengan sampah yang mereka buang sembarangan maupun semua kerusakan yang telah mereka timbulkan pada tempat tempat menakjupkan yang mereka kunjungi.
Pulau Sempu merupakan sebuah surga dunia di alam indonesia dan sudah selayakya tetap harus menjadi surga yang tak seharusnya dijaga kelestarianya dari tangan tangan manusia yang jahil dan merusak melainkan keindahan ini dipersembahkan alam untuk menjadi sebuah surga bagi kehidupan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Jadilah seorang traveler yang cerdas, dimana kita wajib untuk peduli, mana yang harus dijaga, dan mana yang tidak seharusnya dilakukan. Biarkan hati nurani kita yang menjawabannya.
Namun bila kita lalai, bukan tidak mungkin bila alam indah di sejumlah surga wisata lainnya pun akan mulai berangsur-angsur menjadi tak ubahnya tempat angker karena tangan-tangan jahil manusia.
Ingat, Traveling merupakan salah satu cara kita guna menumbuhkan kesadaran kita sebagai manusia dan melepaskan semua ego kita.
Jadi fikirkan hal ini berulangkali jika anda ingin berkunjung ke Pulau Sempu maupun banyak tempat indah lainnya yang telah dilindungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar